Friday, April 20, 2007

Pasar SenTeling

Saya mau ngudoroso tettang kota saya, Kota Batik Pekalongan, tanah air ente dan ana !
Bagi wong nKalongan kuno ( lahir dibawah th 1960 ) pasti ingat Pasar Senteling. Pasar Legendarisnya kota Pekalongan. Letaknya ditengah2 kota, dijalan Sultan Agung. Gapuranya yang antik dengan arsitek khas Londo. Saya yang tinggal di Pekajangan ( 8 km dr Pekalongan), setiap hari libur Jumat pasti wisata ke Pasar Senteling. Rasanya kalau ke Pekalongan dan tidak mampir ke Ps Senteling, rasanya belum komplit.
Dipasar yg artistik dan nyaman itu, puluhan makanan khas Pekalongan tersedia. Taota ayam Pak Jo, Taoto Tjarlam, Gado2 Amat, Lontong Ngglebed Pak Nur, Gado2 asli Pekalongan Pak Tarjo, LOntong Ayam Pak Badrun....... Kios2 batiknya juga ngangeni. Kios Batik dan Sarung Kaji Tuhri, Babah Mbing, Tukang harloji dan kocomoto Mastur. Sambil ngisep rokok Sukun biasanya kita ngobrol dikios2, sambil lihat lalu lalangnya orang dipasar.

Kenangan indah itu tamatlah sekarang. !!

Atas nama moderenitas Pemkot Pekalongan membuldozer Pasar Senteling (2000). Ratusan pedagang2 kecil terputus mata rantai marketnya. Padahal mata rantai marketnya dibangun oleh mereka bukan 1-2 tahun tapi puluhan tahun. Sehingga kalau kita mau belanja batik atau sarung, pastilah sudah tau dan langsung ketempatnya Pak Haji Tuhri atau Babah Mbing. Fanatisme pelanggan inilah yg mereka bangun puluhan tahun. Tp ya itu tadi karena katanya demi moderenitas, pasar sudah kumuhlah dll. pasar legendaris itu perlu dan penting untuk dirobohkan. Masalah ini menjadi "penyakit" Walikota/Bupati dimana2, bahwa apabila, jikalau akan habis masa jabatannya, ditangunggung dan pasti dibangun Mall, katanya tuntutan jaman (yang bener aja ) moderenitas atau komisi ? Contoh kasus banyak hal ini terjadi di Jawa Tengah.
Mereka lupa, bahwa policy itu mendholimi pedagang2 pasar yang berada didalamnya.

Sekarang ? kita tidak tahu lagi dimana kiosnya H.Turi, Babah Mbing, Opor Ayam Badrun. Mereka tergusur, karena tentu saja tidak mampu untuk nebus kiosnya.
Lengkaplah sudah "derita" saudara2 kita warga Pasar Legendaris Senteling
Oh... Sentelingku .... !





1 comment:

Tombo Ati said...

Bener Kang,
Nek pengin weruh saiki. Kios2nya (1400-an) tutup, wong disainnya tolol sih. Investornya sekarang nangis India (nangis ora metu luh-e). Ben mek dirasakke. / Matnur Krapyak